Jembatani Kelompok Kebangsaan dan Islam, Ahmad Basarah Dianugerahi Muslim Award

Jembatani Kelompok Kebangsaan dan Islam, Ahmad Basarah Dianugerahi Muslim Award
Wakil Ketua MPR yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR.

Pengakuan bahwa Ahmad Basrah layak mendapat Democracy Award juga disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Moeslim Choice Gunawan Effendi.

Menurut Gunawan, sudah lama lembaga yang dipimpinnya melihat nuansa Islam menonjol di PDI Perjuangan, dan itu tidak terlepas dari peran politik Ahmad Basarah.

"Dia dengan baik dan bijak melanjutkan gagasan dan legacy almarhum Taufiq Kiemas yang melahirkan organisasi sayap Islam PDI Perjuangan bernama Baitul Muslimin Indonesia,’’ jelasnya.  

Saat berdialog dengan Ahmad Basarah, Kamis (17/12) lalu, Zulfahmi terkejut saat diberitahu bahwa nominator Democracy Award tersebut ternyata  juga dosen pascasarjana di Universitas Islam Malang.

Dia juga baru tahu ketua panitia pembangunan Masjid At Taufiq di kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, adalah Ahmad Basarah. 

Menurut Gunawan, ada hal unik ketika PDI Perjuangan dituduh partai pendukung PKI dan anti-Islam, Ahmad Basarah dan kawan-kawannya di Baitul Muslimin Indonesia justru menggagas digelarnya kegiatan salat Idulfitri dan Iduladha di markas PDI Perjuangan di  Lenteng Agung.
Lalu, melanjutkan tradisi baik ini dalam bentuk salat Jumat dan pengajian rutin di DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Media Moeslim Choice Network juga mencatat sejumlah prestasi Ahmad Basarah hingga ia terpilih sebagai nominator Democracy Award 2020.

Di antara catatan Zulfahmi adalah Ahmad Basarah dikenal sebagai salah satu aktivis 1998 yang melahirkan era reformasi,  mengawal hasil reformasi lewat jalur partai politik, mengawal Negara Pancasila lewat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI.

Ketua DPP PDI Perjuangan dan Wakil Ketua MPR ini dipilih karena dianggap menjadi jembatan antara kelompok kebangsaan dan Islam. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News