Jenazah Djoko Pekik Dibawa Melalui Malioboro, Berhenti di Rumah Lama, Pemakamannya di Bantul

Jenazah Djoko Pekik Dibawa Melalui Malioboro, Berhenti di Rumah Lama, Pemakamannya di Bantul
Para kolega sesama seniman dan kerabat mengelilingi jenazah maestro lukis Djoko Pekik di Rumah Duka RS Panti Rapih, Jogja, Sabtu (12/8). Foto: Antara/Luqman Hakim

Sejak itu, kondisi kesehatan Djoko Pekik menurun sehingga tidak bisa berkarya lagi.

"Rokok, ya, masih rokok. Makan, ya, masih banyak. Cuma untuk mobilitas terbatas. Harus pakai kursi roda dan dituntun," kata Inten.

Semasa hidup, Djoko Pekik dikenal sebagai ayah yang baik dan seniman peduli terhadap kolega.

Inten menuturkan belum lama ini ayahnya menyempatkan hadir dalam pameran tunggal pelukis Nasirun di Kota Magelang, Jawa Tengah.

"Terakhir ke Magelang, acara Nasirun," tutur Inten.

Jenazah Djoko Pekik didoakan di RS Panti Rapih lalu dibawa ke rumah di Bantul pada Sabtu siang.

Mobil yang membawa jenazah Djoko Pekik melalui Jalan Malioboro, kemudian berbelok ke arah barat menuju rumah lama almarhum di daerah Wirobrajan.

Mobil jenazah itu berhenti beberapa saat di tempat tinggal lama Djoko Pekik, lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Bantul.

Maestro lukis Djoko Pekik yang meninggal dunia pada Sabtu (12/8) akan dimakamkan di Taman Makam Seniman Giri Sapto,Imogiri, Bantul pada Minggu (13/8).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News