Jenderal Andika Beber Kebohongan Danki Pos Gome yang Berujung Kematian 3 Prajurit TNI

Jenderal Andika Beber Kebohongan Danki Pos Gome yang Berujung Kematian 3 Prajurit TNI
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3). Aristo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkap kebohongan komandan kompi (Danki) di pos militer Distrik Gome terkait peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 27 Januari 2022.

Dalam insiden itu ada tiga prajurit TNI tewas, yakni Sertu anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin, Praka anumerta Tumpal Halomoan Baraza, dan Praka anumerta Rahman Tomilawa.

Menurut Andika, danki di pos militer Gome melaporkan KKB melakukan penyerangan ketika prajurit sedang patroli di beberapa titik.

"Jadi, yang dilaporkan komandan itu, mereka mengeluarkan tim untuk patroli ke titik-titik koordinat yang disebut," ujar Andika saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

Namun, kata Andika, fakta di lapangan mengungkap hal berbeda. Sebagian prajurit di pos militer Gome digeser oleh danki untuk menjaga titik yang menjadi lokasi galian pasir.

"Titik patroli semua enggak benar, karena yang dilaporkan misalnya titik A, yang dilakukan ke titik lain yaitu di pinggir jalan di sana ada galian pasir," ujar eks KSAD itu.

Andika menjamin danki yang berbohong akan disanksi tegas. Proses tersebut masih berjalan karena penyidikan masih dilaksanakan tim hukum TNI.

“Karena memang lokasinya, jadi proses penyidikan memerlukan waktu lebih panjang. Sebab, untuk ke sana enggak bisa terlalu bebas," kata mantan Danpaspampres tersebut.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membeberkan kebohongan komandan kompi (Danki) di pos militer Distrik Gome yang berujung kematian prajurit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News