Jenderal Andika: Lebih Baik Kehilangan 31 Prajurit Ketimbang Nama TNI AD Rusak

Jenderal Andika: Lebih Baik Kehilangan 31 Prajurit Ketimbang Nama TNI AD Rusak
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto : Humas Mabes TNI AD

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menegaskan jajarannya untuk mengusut tuntas kasus penyerangan yang dilakukan oknum TNI di Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (29/8) dini hari kemarin.

Bahkan, Mabes TNI AD sudah membentuk tim untuk penanganan kasus itu.

Adapun ketua tim penyidik lapangan itu dijabat oleh Danpuspomad Letjen Dodik Wijanarko dengan nomor ponsel 0816998585. Lalu ada Danpomjaya Kolonel Yogaswara dengan nomor ponsel 082314197676.

“Ini adalah ketua tim penyidik lapangan. Kami mohon dengan sangat segala informasi yang diketahui oleh warga masyarakat maupun prajurit TNI AD tentang para pelaku kami tunggu informasinya di nomor handphone ini,” kata Andika dalam jumpa pers di Mabes AD, Minggu (30/8).

Dia mengatakan pengusutan kasus ini diawasi secara ketat oleh Puspomad setiap hari. Apa saja perkembangan kasus ini akan disampaikan ke Puspomad.

“Jadi, kami benar-benar mengharapkan bantuan dari warga masyarakat sehingga semua yang terlibat dan bertanggung jawab bisa kami bawa ke proses hukum,” tegas Andika.

Dari pemeriksaan awal, sudah ada 12 anggota TNI AD yang diperiksa. Ditambah lagi 19 orang dalam proses pemanggilan. Sehingga, total yang dilakukan pemeriksaan ada 31 orang anggota.

Andika menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, para anggota itu sudah memenuhi pelanggaran sesuai pasal yang ada di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer.

KSAD Jenderal Andika Perkasa rela kehilangan sejumlah prajurit karena dipecat ketimbang nama baik TNI AD rusak akibat kasus penyerangan Polsek Ciracas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News