Jepang Punya Waktu 85 Hari Untuk Memastikan Olimpiade Tokyo Berjalan Aman

Jepang Punya Waktu 85 Hari Untuk Memastikan Olimpiade Tokyo Berjalan Aman
Sejak bunga sakura bersemi di Tokyo pertengahan Maret lalu angka penularan COVID meningkat, dengan adanya 34 ribu kasus di seluruh Jepang minggu ini. ()

"Selain menjalankan protokol yang sudah lazim di masyarakat, seperti mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, buku ini juga dibuat berdasarkan pengalaman ratusan acara olahraga yang dilakukan di seluruh dunia di tengah pandemi, yang sudah berlangsung di seluruh dunia, dengan aman dan berisiko rendah bagi peserta maupun warga lokal."

Namun adanya gelombang keempat penularan di Jepang membuat persiapan penyelenggaraan semakin menantang. Beberapa atlet juga mulai khawatir dengan keselamatan mereka.

Juga masih banyak pertanyaan yang belum jelas misalnya bagaimana upacara pembukaan akan dilangsungkan.

Apakah hanya akan ada satu orang pembawa bendera negara disertai beberapa orang atlet? Akankah penonton diizinkan untuk berada di stadion?

Presiden Panitia Penyelenggara Seiko Hashimoto — yang juga mantan atlet Olimpiade — mengatakan dia berharap Olimpiade ini akan memberikan harapan di masa-masa sulit ini.

"Para atlet yang sedang berlatih, kecuali pembawa obor dan penonton, yang saya lihat, menurut pengamatan saya, faktanya banyak sekali orang yang menantikan pertandingan tahun ini," katanya.

"Di sisi lain, ada juga orang yang cemas dan khawatir akan penyelenggaraannya. Kedua belah pihak benar adanya, kita harus memperhatikan mereka, apalagi berkaitan dengan kapasitas tempat pertandingan."

Panitia penyelenggara mengatakan akan menunggu sampai bulan Juni untuk memutuskan jika penonton dari dalam negeri diizinkan untuk datang, karena sudah melarang penonton asing untuk datang awal tahun ini.

Situasi COVID-19 di Jepang semakin memburuk, namun pihak penyelenggara tetap yakin bahwa Olimpiade Musim Panas akan tetap dimulai di Tokyo 23 Juli mendatang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News