Jepang Punya Waktu 85 Hari Untuk Memastikan Olimpiade Tokyo Berjalan Aman

Pertandingan lain berlangsung aman
Penyelenggara Olimpiade sudah bisa merasakan bagaimana jadinya bila acara diadakan secara tertutup, dengan situasi virus corona di beberapa kota yang telah memaksa mereka untuk membatalkan pembawaan obor di jalan raya.
Namun panitia mengatakan hanya ada satu kasus COVID-19 yang terjadi dalam lebih dari 30 hari terakhir di sepanjang 17 yuridiksi yang melibatkan ribuan peserta dan staf.
Panitia mengatakan puas dengan penyelenggaraan tersebut.
Menurut mereka, sejak September 2020, sudah ada 270 pertandingan internasional di seluruh dunia yang berlangsung aman tanpa adanya penyebaran virus besar-besaran.
Namun, belum ada yang sebesar Olimpiade dan Paralimpiade.
Inilah yang membuat pakar kesehatan khawatir.
"Saya kira tidak diragukan lagi merupakan tantangan besar menyelenggarakan Olimpiade di saat seperti sekarang ini," kata Profesor Koji Wada, penasihat kesehatan pemerintah Jepang.
"Ini bukan sekedar situasi di Jepang dan saya kira banyak orang di seluruh dunia bertanya 'mengapa harus sekarang?'"
Situasi COVID-19 di Jepang semakin memburuk, namun pihak penyelenggara tetap yakin bahwa Olimpiade Musim Panas akan tetap dimulai di Tokyo 23 Juli mendatang
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS