Jeriken Selamatkan Nelayan dari Amuk Ombak Laut Selatan

Jeriken Selamatkan Nelayan dari Amuk Ombak Laut Selatan
Nelayan. Foto: dok jpnn

jpnn.com - jpnn.com - Nelayan terkadang harus bertaruh nyawa saat mencari ikan. Gelombang tinggi dan cuaca ekstrim sering kali mengancam keselamatan parapencari ikan di lautan.

Minggu (19/2) dini hari, dua nelayan dari Pangandaran, Jawa Barat bergelut dengan maut di Laut Selatan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Dua nelayan itu adalah Turyono yang mengemudikan kapal bersama anak buahnya, Tumin.

Mulanya Turyono dan Tumin berangkat dari Pantai Gesing di Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta pada Sabtu (18/2) sore. Mereka berencana menangkap ikan di perairan Pantai Glagah, Kulonprogo.

Tapi, cuaca malam itu ternyata tak bersahabat. Secara mengejutkan, gelombang besar datang menghantam kapal. Gelombang tinggi ini akhirnya menghempaskan kapal hingga terbalik.

Beruntung, Turyono dan Tumin memiliki dua jeriken bahan bakar. Kedua jeriken yang terapung di laut itu mampu mereka raih meski kapal terbalik. Mereka pun hanya bisa mengandalkan jeriken dan berdoa untuk berenang sampai ke tepian.

Nasib baik masih berpihak pada Turyono dan Tumin. Ada petugas SAR di Pantai Glagah yang langsung mengerahkan kapal penyelamat dan membawa kedua nelayan ke pinggir.

”Kedua korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Korban mengalami luka memar pada lengan sebelah kanan akibat terhantam badan kapal,” kata Koordinator SAR Wilayah II Pantai Baron Marjono seperti diberitakan Radar Jogja.

Tim SAR selanjutnya berkoordinasi dengan petugas di lapangan. Bangkai kapal akhirnya berhasil dievakusi oleh Tim SAR Wilayah IV Pantai Glagah.

Nelayan terkadang harus bertaruh nyawa saat mencari ikan. Gelombang tinggi dan cuaca ekstrim sering kali mengancam keselamatan parapencari ikan di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News