Jeritan dari Gedung Wira Lanud Timika
Jerniati salah seorang pengungsi, yang rumahnya telah terbakar, dengan nada sedih mengatakan, rumah yang menjadi tempat berteduh dari hujan dan teriknya matahari telah rata dengan tanah.
Harapan satu-satunya hanya hewan peliharannya, itulah harta yang saat ini dimiliki. Dirinya berharap pemerintah daerah dapat menolongnya. Karena dirinya bingung setelah konflik ini selesai, dirinya dan anaknya tidak punya tempat berteduh lagi.
Dengan mata berkaca-kaca, Jerniati mengatakan dirinya berharap kepada pemerintah setempat, mengatasi masalah ini agar cepat terselesaikan dan dapat menolong dirinya dan beberapa warga lain yang rumahnya terbakar.
Jerniati dan yang lain berterima kasih kepada pihak Lanud Timika, yang siap menampung mereka pada pos pengungsian ini. Dan juga membantu menyediakan makanan dan minuman. (rex/yoshi ohee/suharli/adk/jpnn)
TIMIKA - Konflik berdarah di Kota Timika sejak Selasa (24/5) kemarin akhirnya reda. Setelah melalui pertemuan maraton selama 8 jam, kedua kelompok
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Bertambah Menjadi 11 Orang
- Dua Anak Perempuan Tenggelam saat Berenang di Sungai Enim
- Peduli Pendidikan, Polres Inhu Bangun MCK dan Pojok Baca di SD Marginal Rakit Kulim
- Penyelundupan 2.540 Ekor Burung Melalui Pelabuhan Bakauheni Digagalkan
- Ada Honorer Hampir Punya SK PPPK, tetapi Dicoret BKN, Alasannya Jelas
- DIY Usulkan 354 Formasi CPNS dan 2.590 PPPK 2024, Begini Penjelasan Amin Purwani