Jeritan Hati Para Sopir Truk Pengantre Solar di SPBU Samarinda, Sering Dipalak Preman
"Istilahnya nyuntik atau menembak, kalau mau cepat harus begitu. Bayar. Saya tadi baru dapat solar mengantre dua hari. Kalau membayar lebih ke pemungut (preman), bisa lebih cepat diprioritaskan," bebernya.
Praktik pungutan liar yang dilakukan preman itu turut dibenarkan JR, salah satu sopir truk yang ikut mengantre solar di SPBU Jalan Untung Suropati.
Pria 46 tahun itu mengaku tidak pernah mau bayar untuk mempercepat antrean.
"Saya kalau ngantre di SPBU Sungai Kunjang (Jalan Untung Suropati) paling banyak 5ribu saja. Itu cuma biaya antre normal. Kalau mau menembak, diminta Rp 50 ribu," ungkapnya kepada JPNN.com,
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Sena mengatakan akan menindaklanjuti informasi adanya aksi premanisme di sejumlah SPBU di Samarinda.
"Akan segera kami tindaklanjuti informasi ini. Kami juga menghimbau para supir untuk tidak membiarkan aksi premanisme ini dengan membuat laporan ke kami," pungkasnya. (mcr14/jpnn)
Para sopir truk yang mengantre berhari-hari di sejumlah SPBU di Samarinda, Kalimantan Timur kerap dipalak preman.
Redaktur : Natalia
Reporter : Arditya Abdul Aziz
- KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungutan Liar di Rutan
- Pemilik Warung Sate Babak Belur Dianiaya Preman
- Mbak Rerie Minta Permasalahan Pungli dan Sampah Menumpuk di Lokasi Wisata Harus segera Diatasi
- Pemuda Ini Peras Wisatawan, Tim Saber Pungli Beraksi, Lihat
- Dirut Pertamina Langsung Cek Kesiapan Satgas Lebaran di Jawa Barat
- Pertamina Cek Kesiapan Satgas RAFI, Pastikan Pasokan, Kualitas, dan Kuantitas BBM