Jerman dan Finlandia Berminat Investasi Listrik di Palembang

Jaringan 20KV Telan Dana Rp 140 M

Jerman dan Finlandia Berminat Investasi Listrik di Palembang
Jerman dan Finlandia Berminat Investasi Listrik di Palembang
JAKARTA - Tender internasional bisnis listrik di Palembang menarik minat calon investor dari negara Jerman dan Finlandia. Pemerintah pusat sedang menjadwal penandatanganan PJBG (Perjanjian Jual Beli Gas) antara PT Pertamina EP (Pusat) dan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), atas restu pemerintah pusat lewat BP-Migas. Nilai investasi untuk jaringan 20KV (kilo volt) itu mencapai Rp 140 miliar.

Dirut PT SP2J Bahder Johan menegaskan bahwa, ada dua agenda yang akan dilakukan sebelum bisnis itu dijalankan. Pertama, penandatanganan PJBG, yaitu antara Pertamina EP dan PT SP2J (BUMD Pemkot Palembang), atas prakarsa BP-Migas. Ini untuk membangun pembangkit dengan bahan bakar gas. Kedua, penandatanganan PPA atau Power Purchase Agreement (Perjanjian Pembelian Daya Listrik). PPA itu akan menjadi kerjasama antara PT SP2J dan PT PLN.

"Informasi awal yang saya terima dari BP-Migas, tanggal 30 Maret 2009 ini akan dilakukan penandatanganan MoU itu. Tapi kami masih memastikan lagi ke BP-Migas tanggal pastinya. Nanti kalau sudah jelas, baru saya lapor Walikota," terang Bahder kepada JPNN, usai mendampingi Walikota Palembang Eddy Santana Putra yang menandatangani MoU pasokan gas bumi untuk Palembang, di Jakarta.

Bahder memaparkan bahwa calon investor dari Jerman dan Finlandia itu sudah mengajukan draft kontrak investasi berupa peralatan dan kerangka pembangunan IPP (Independent Power Producer), atau membangun pembangkit (power plant). "Investasi pembangunan IPP itu mencapai USD 14 juta, atau kalau kita kurs Rp 10 ribu berarti mencapai Rp 140 miliar. Itu sekarang tinggal penandatanganan, yang diatur oleh BP-Migas," jelasnya.

JAKARTA - Tender internasional bisnis listrik di Palembang menarik minat calon investor dari negara Jerman dan Finlandia. Pemerintah pusat sedang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News