Jerman dan Slovakia Kurangi Jumlah Pasukan di Irak

Jerman dan Slovakia Kurangi Jumlah Pasukan di Irak
Tentara Inggris di Irak. Foto: Reuters

jpnn.com, BERLIN - Peningkatan ketegangan di kawasan Timur Tengah memaksa Slovakia dan Jerman memindahkan beberapa personel militernya dari Irak ke negara-negara tetangga.

Pemerintah Jerman mengatakan keputusan itu diambil beberapa hari setelah pembunuhan seorang komandan militer Iran dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Sementara Slovakia mengatakan pihaknya untuk sementara telah memindahkan tujuh tentaranya dari Irak, yang merupakan bagian dari misi pelatihan NATO, ketika ketegangan di kawasan itu meningkat.

Sekitar 30 dari 120 tentara Jerman di Irak yang sebagian besar melatih pasukan keamanan Irak akan dipekerjakan kembali ke Yordania dan Kuwait, pemerintah Jerman mengatakan kepada parlemen dalam sebuah surat, Senin (6/1).

Parlemen Irak pada Minggu menyerukan agar Amerika Serikat dan pasukan asing lainnya pergi setelah jendral Iran yang paling terkenal, Qassem Soleimani, tewas pada Jumat dalam serangan pesawat tak berawak AS terhadap konvoi di bandara Baghdad.

Penarikan pasukan Jerman diperintahkan oleh komando gabungan pimpinan AS untuk memerangi kelompok militan ISIS, kata pemerintah Jerman. Ini akan berlaku terutama untuk pasukan di Baghdad dan Taji, sebuah kota di utara ibukota Irak di mana hampir 30 tentara Jerman ditugaskan.

Dari 120 tentara Jerman, sekitar 90 ditempatkan di wilayah Kurdi di utara negara itu. Pemerintah Jerman mengatakan pasukan bisa dipindahkan kembali ke Irak jika misi pelatihan mereka dilanjutkan.

Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan kepada penyiar publik ZDF bahwa dia khawatir tentang kemungkinan bangkitnya kelompok militan jika pasukan asing segera meninggalkan Irak. "Tidak ada yang benar-benar menginginkan itu," katanya.

Peningkatan ketegangan di kawasan Irak dan Iran memaksa Slovakia dan Jerman memindahkan beberapa personel militernya dari Irak ke negara-negara tetangga

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News