Jerman Tutup Masjid di Hamburg

Dituding Sebagai Markas Aksi Teror 9/11

Jerman Tutup Masjid di Hamburg
Jerman Tutup Masjid di Hamburg
Berdasar laporan intelijen Jerman, Pemkot Hamburg menegaskan bahwa pelatihan, dakwah, dan seminar oleh asosiasi budaya tersebut mengandung radikalisasi. "Tidak sekadar melanggar konstitusi, tapi juga meradikalkan para pesertanya," lanjut pemkot dalam keterangan yang dilansir Agence France-Presse. Kemarin sore situs resmi asosiasi budaya yang tidak disebutkan namanya itu diblokir.

Konon, masjid tersebut yang dua tahun lalu dikenal sebagai Masjid Al-Quds, sudah cukup lama diawasi intelijen Jerman. Karena aktivitas radikal di sana dinilai meningkat, pemerintah setempat akhirnya menutup rumah ibadah di kota terbesar kedua Jerman itu. "Cukup lama intelijen kami mengawasi masjid tersebut. Tapi, baru hari ini (kemarin) diambil tindakan," kata Reschreiter.

Intelijen Jerman juga melaporkan bahwa beberapa anggota asosiasi tersebut, termasuk beberapa pengunjung setia Masjid Taiba, tercatat sebagai jebolan kamp militan di Uzbekistan. Tepatnya, pada Maret 2009 lalu, 11 anggota asosiasi budaya Masjid Taiba menjalani pelatihan di Uzbekistan. Kembali dari sana, mereka mengajarkan pelatihan yang sama di Hamburg.

Laporan itu pernah dirilis Biro Intelijen Dalam Negeri Jerman cabang Hamburg tahun lalu. Saat itu mereka melaporkan bahwa Masjid Taiba menjadi tempat berkumpulnya para pendukung jihad. Bahkan, Mohamed Atta dan Ziad Jarrah, dua pelaku teror 9/11, tercatat sebagai pengunjung tetap masjid itu. Sebab, keduanya memang menuntut ilmu di Technical University of Hamburg di kota tersebut.

BERLIN - Tragedi 11 September 2001 yang merenggut sedikitnya 3.000 nyawa di Amerika Serikat (AS) sembilan tahun lalu masih menghantui Jerman. Kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News