Jihad dan Tawuran
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jumlah korban yang jatuh dari pihak Indonesia tidak terhitung banyaknya. Belasan ribu dan sangat mungkin puluhan ribu.
Mayat bergelatakan di mana-mana, tetapi hal itu tidak menyiutkan semangat jihad dan semangat tawuran arek-arek Suroboyo.
Tidak ada pilihan lain bagi Sekutu kecuali meninggalkan medan perang, ‘’tinggal gelanggang colong playu’’ meninggalkan medan perang dan melarikan diri. Rakyat Surabaya merayakan kemenangan itu dengan pekik takbir.
Pasukan Sekutu dan tentara Belanda yang membonceng, harus mundur teratur.
Kebanggaan tentara Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II pudar.
Mereka kalah--bukan oleh pasukan profesional--tetapi oleh pasukan bonek, laskar perjuangan rakyat, dengan semangat tawuran dan jihad yang dahsyat. (**)
Semangat jihad membara. Hal tersebut terlihat dari orasi Bung Tomo yang selalu memekikkan Allahu Akbar pada setiap pembuka dan penutup pidatonya.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- 20 Pelaku Tawuran di Jalan Otista Raya Jaktim Ditangkap Polisi
- Aktivis KNPI Jakarta David Hamka Minta Gubernur Pramono Optimalkan Peran Pemuda Cegah Tawuran
- Gagalkan Tawuran di Jakarta Pusat, Polisi Sita 4 Celurit
- Diduga Salah Sasaran Tawuran, Kurir Disiram Air Keras di Cilandak
- SMSI Gelar Seminar Nasional, Tunda Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan