Jika Ada Gadis di Sofa, Itu Plus-Plus
Kamis, 17 Maret 2011 – 01:46 WIB
"Abang sayang, sini dong duduk di pelukan Aku. Tak rugilah, dijamin asyik lo." Seorang gadis yang duduk di tengah menggoda, melambaikan tangannya.
Melihat Batam Pos tak tergoda, A Chui bangkit. Ia mengajak masuk ke dalam, melewati deretan para gadis tadi. "Yang tadi itu tarifnya Rp150 ribu per jam. Kalau mau yang lebih bagus, di dalam ada. Dijamin barang bagus. Ada yang Rp200 ribu, paling tinggi Rp250 ribu," kata A Chui.
Di dalam, para gadis lain duduk melingkar di sofa berbentuk huruf U. Paras mereka lebih cantik. Namun dandanannya cukup sopan. Rata-rata mengenakan celana panjang dan t-shirt. Lampu berdaya 5 watt menerangi ruangan. "Duduk sini ajalah, Bang. Kalau di depan kurang asyik, di sini dijamin Abang pasti suka," ujar mereka.
Batam Pos memilih gadis yang duduk di ujung sofa. Yessi, 22, namanya. Gadis itu berkulit kuning, berambut panjang dengan tahi lalat di atas bibirnya. "Abang langsung ke kasir aja. Baru kita naik ke atas ya," ujarnya seraya berdiri mengantar ke meja kasir.
Panti pijat yang menawarkan seks biasanya memajang para gadisnya di sofa. Namun ada juga yang baru menawarkan seks di tengah pemijatan. Pemijatnya
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor