Jika Negosiasi Gagal, Pemerintah Siap Operasi Militer

jpnn.com - JAKARTA – Kasus pembajakan kapal kembali menghantui Indonesia. Setelah kapal MV Sinar Kudus pada 2014, kini giliran kapal tunda Brahma 12 dan tongkang Anand 12 yang jadi korban kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Berawak 10 WNI, kini semuanya menjadi sandera. Pemerintah menyiapkan segala kemungkinan untuk membebaskan mereka Mereka menjadi sandera sejak 26 Maret lalu, bersamaan dengan pembajakan dilakukan.
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengonfirmasi kasus itu kemarin (29/3). ”Saat dibajak, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuju Batangas, Filipina Selatan,” katanya di Jakarta.
”Kami belum mengetahui persis kapan kapal dibajak. Namun, pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada 26 Maret 2016. Informasi tersebut diterima saat ada telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf,” lanjutnya.
Arrmanatha menjelaskan, saat ini kapal Brahma sudah ditinggalkan pihak pembajak dan diamankan otoritas Filipina. Namun, kapal Anand 12 yang berisi 7 ribu ton batu bara dan sepuluh awak kapal masih berada di tangan pembajak.
”Menurut informasi, pembajak menyampaikan tuntutan sejumlah uang tebusan. Sejak 26 Maret pihak pembajak sudah dua kali menghubungi pemilik kapal,” imbuhnya. Sampai saat ini tuntutan pembajak mencapai 50 juta peso (Rp 14,4 miliar).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan mengerahkan seluruh konsentrasi untuk menyelesaikan kasus tersebut. Termasuk berkoordinasi secara langsung dengan Menteri Luar Negeri Filipina Jose Rene Dimataga Almendras.
”Prioritas kami saat ini adalah keselamatan sepuluh WNI yang disandera,” tegasnya.
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Baru Terungkap, Lokasi Tes PPPK Tahap Dua Langsung Didatangi Pak Ali
- Jumlah Honorer Database BKN Ikut PPPK Tahap 2 Banyak Banget, Ini Datanya
- Masih Banyak Formasi PPPK Tahap 2 untuk Honorer, Jaga Semangat ya
- Pelamar CPNS 2024 Penuhi Passing Grade, tetapi Tidak Lulus, Masih Punya Harapan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri