Jimly Ingin DKPP Segera Punya Pengganti Ida dan Endang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqqie mengundang tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lima anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terpilih, Kamis (6/4).
Jimly mengatakan, pertemuan yang digelar di gedung DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat itu untuk ajang saling mengenal di antara penyelenggara pemilu yang. Selain itu juga demi kesinambungan program-program yang ada nantinya.
“Saya kira yang terpilih ini semua bagus. Apalagi di KPU ada dua petahana,” ujar Jimly.
Pakar hukum tata negara itu juga menyinggung soal keanggotaan DKPP dari KPU dan Bawaslu. Ada dua anggoya DKPP ex officio, yakni Ida Budhiati dan Endang Wihdatiningtyas.
Ida juga merupakan anggota DKPP dari KPU yang masa tugasnya akan berakhir pada 12 April mendatang. Sedangkan Endang adalah anggota DKPP dari Bawaslu.
Namun, kata Jimly, masa keanggotaan DKPP akan berakhir pada 12 Juni 2017. Sedangkan Endang dan Ida akan berakhir masa tugasnya di Bawaslu dan KPU pada 12 April.
Menurut Jimly, secara hukum masa jabatan kedua nama itu di DKPP sebenarnya masih dua bulan. Hanya saja, Jimly menegaskan bahwa akan muncul kesan yang tidak baik jika Ida dan Endang masih bertahan di DKPP.
“Ini soal sepele, tapi bisa berakibat serius. Kalau misalnya ada putusan DKPP setelah 12 April, tapi masih ada tanda tangan Bu Ida atau Bu Endang, padahal mereka sudah tidak di KPU dan Bawaslu, nanti ada yang bilang tidak sah,” katanya.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqqie mengundang tujuh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lima anggota Badan
- Pemerasan Caleg Rp 200 Juta, Anggota Bawaslu Polisikan Ketua Panwaslu
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Forum Umat Islam Sragen Imbau Semua Pihak Hormati Putusan MK dan KPU
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Begini Nasib Anggota Bawaslu Kepri Setelah Kedapatan Pakai Narkoba
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi