Jimly: Rasionalitas Berpolitik Indonesia Lebih Cepat Ketimbang AS
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mensyukuri kinerja sistem demokrasi di Indonesia yang kian maju. Jimly bahkan menyebut demokrasi di Indonesia sudah cukup memuaskan bila dibandingkan Thailand atau Mesir.
“Jika melihat dan membandingkan dengan bangsa lain yang sama-sama sedang mengalami transformasi demokrasi, kinerja demokrasi kita itu lebih bagus,” ujarnya saat memberi sambutan dalam acara peringatan ulang tahun DKPP ke-2 di ruang Sidang DKPP, Jakarta, Kamis (12/6).
Menurut Jimly, saat Indonesia sedang mengalami masa reformasi tahun 1998 lalu, di Thailand sudah terbentuk Mahkamah Konstitusi. Namun, hasil pemilu di negeri Gajah Putih itu belum menghasilkan pemerintahan yang stabil. Sebab, masih ada usaha-usaha membatalkan pemilu dengan cara-cara di luar sistem demokrasi.
“Sistem demokrasi kita mencapai tingkat memuaskan dan menjadikan Indonesia demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan India,” ujarnya.
Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu menambahkan, boleh jadi rasionalitas berpolitik Indonesia jauh lebih cepat dibanding Amerika Serikat sekalipun. Alasannya, AS hingga dua abad kemerdekaannya masih terseok-seok. Contohnya saja tokoh dengan keyakinan agama yang tidak sama dengan kelompok mayoritas, baru bisa terpilih menjadi presiden 2,5 abad setelah kemerdekaan AS. Yaitu saat John F Kennedy yang beragama Katolik terpilih, sementara mayoritas warga AS beragama Kristian Protestan.
“Memang benar Amerika itu sekuler. Tapi sebenarnya dipandang dari sikap keberagamaan bangsa-bangsa di dunia, Amerika itu contoh masyarakat yang agamis. Gereja-gereja di Amerika sangat penuh. Beda dengan gereja-gereja di Eropa. Maksud saya, baru 2,5 abad bisa menerima keyakinan yang berbeda dengan mayoritas penduduknya, termasuk menerima orang kulit hitam menjadi pemimpin,” bebernya.(gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mensyukuri kinerja sistem demokrasi di Indonesia yang kian maju. Jimly
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PKK Sumsel Ikut Lomba Cerdas Cermat HKG, Tyas Fatoni Berpesan Begini
- Usut Kasus Korupsi eks Petinggi Bea Cukai, KPK Periksa Perwira Lemdiklat Polri
- Kapolri Beri Penghargaan ke Casis Bintara yang Jarinya Putus Dibegal
- Usut Kasus Investasi Fiktif di Taspen, KPK Periksa Petinggi PT KB Valbury Sekuritas
- Barang Milik Pekerja Migran Indonesia Tertahan, Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi Merespons
- Hutama Karya Group Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir & Tanah Longsor di Sumbar