Jimly: Study Banding Politisi Bikin Malu
Rabu, 02 November 2011 – 16:51 WIB
Dia pun menilai, DPR terlalu banyak mengurus ata terlibat menentukan jabatan sepele. Banyak jabatan teknis yang sepele harus dipilih oleh DPR. Akibatnya, kata Jimly, jumlah UU yang dihasilkan selama masa reformasi turun.
"Karena waktu tidak ada, sidang terlalu banyak. (Contohnya) Komisi Perlindungan Anak (KPA) untuk apa dipilih DPR. Biar eksekutif saja, yang penting atur dalam Undang-undang," kata Jimly tak habis pikir.
Dan sekarang, lanjut dia, sudah ada 50 komisi atau lembaga di negara ini. Untuk membahas itu semua, lanjut dia, menguras waktu DPR. "Inilah yang menyebabkan kinerja parlemen tidak terarah. Belum lagi membuat Undang-undang, masing-masing komisi lain orientasinya," ungkapnya.
Menurut Jimly, parlemen perlu direstrukturisasi. Bukan hanya DPD, tapi juga DPR. "Tapi, intinya DPR dan DPD diperbaiki. Jadi, citranya tidak menggangu sistem secara keseluruhan," ujarnya. (boy/jpnn)
JAKARTA--Mantan Ketua Mahkaham Konstitusi (MK), Profesor Jimly Assiddiqqe, menegaskan DPR RI belum menjalankan tugas sebagaimana mesti. Baik di bidang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang