JK: Hati-hati Bikin Hoaks, Nanti Dibaca Pak Presiden

JK: Hati-hati Bikin Hoaks, Nanti Dibaca Pak Presiden
Jusuf Kalla. Foto: dok/JPNN.com

Jawarah merupakan himpunan wartawan, pemimpin redaksi, dan ahli media. Tokoh pemerintah, pemimpin masyarakat, dan kalangan pengusaha turut dilibatkan sebagai dewan penasihat atau dewan pakar.

Rudiantara menuturkan, perang melawan hoaks bisa diperankan media mainstream, terutama media cetak, yang punya lebih banyak waktu untuk mengkroscek informasi.

Sebab, selama ini berita hoaks disebarkan lewat media online. ’’Saya mendukung proses verifikasi oleh Dewan Pers yang akan mengurangi hoax di Indonesia,’’ ujarnya.

Selain itu, kesadaran terhadap informasi bohong kian tumbuh. Misalnya, maraknya pembentukan berbagai komunitas anti-hoaks.

Termasuk di lingkungan pemerintah. ’’Pemda, terutama Kalbar dan Kaltim, mendeklarasikan pemdanya bersih dari hoaks,’’ ungkapnya. (jun/c5/agm)


Kabar bohong yang dikemas dalam bentuk gambar berisi foto Wapres Jusuf Kalla dan pernyataan yang seolah-olah dari dia tersebar kemarin (28/4).


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News