Jokowi Akan Menghadapi Masalah Baru jika Cueki PAN

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai kuatnya wacana reshuffle kabinet di akhir tahun ini kental dengan kepentingan partai politik.
"Dimensi reshuffle lebih kencang ke nuansa politis, ketimbang kepentingan rakyat," kata Siti Zuhro, Minggu (27/12).
Partai Amanat Nasional (PAN) misalnya, menurut Siti, setelah bergabung dengan pemerintah menjadi partai paling terdepan dalam menggiring isu reshuffle kabinet jilid kedua.
"Di sisi lain, Presiden Jokowi tentu harus mengakomodosi kepentingan politik PAN untuk dapat jabatan di pemerintahan. Kalau itu tidak diakomodasi Jokowi, justru akan menimbulkan masalah baru lagi," kata perempuan bergelar profesor itu.
Meski dorongan reshuffle kali ini lebih bermuatan politis, Wiwik- sapaan Siti- berharap agar Presiden Jokowi tetap memperhatikan substansi reshuffle antara lain untuk meningkatkan kinerja kabinet.
"Dalam kenyataannya, memang ada sejumlah menteri yang kinerjanya tidak kunjung membaik karena alasan politis atau berasal dari partai politik. Ini yang harus diganti agar reshuffle kabinet ada unsur substansinya untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai kuatnya wacana reshuffle kabinet di akhir tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia