Jokowi Bertolak dari Ende, 3 Jenderal ada Dalam Pesawat Presiden, Siapa Mereka?
jpnn.com, SUMBA TIMUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak dari Kabupaten Ende menuju Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis (2/6).
Tiga jenderal dari Polri dan TNI turut mendampingi Jokowi dalam kunjungannya itu.
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana terbang melalui Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Kabupaten Ende, untuk kemudian bertolak menuju Kabupaten Sumba Timur.
Setibanya di Bandara Umbu Mehang Kunda, Kabupaten Sumba Timur, Jokowi dan rombongan akan langsung menuju pabrik pengolahan hasil panen tanaman sorgum.
Presiden juga diagendakan untuk menanam sekaligus menyaksikan panen sorgum.
Selepas itu, presiden akan beranjak menuju Pasar Inpres Matawai untuk menyerahkan sejumlah bantuan sosial, antara lain Bantuan Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng bagi para peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan pedagang.
Pada siang harinya, Presiden Jokowi dan rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat RJ-85 melalui Bandara Umbu Mehang Kunda.
Turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju Kabupaten Sumba Timur antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda M. Tonny Harjono, Pangdam IX/Udayana Mayjen Sonny Aprianto, dan Kapolda Nusa Tenggara Timur Irjen Setyo Budiyanto. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri sejumlah agenda di Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Soal Status Gibran dan Jokowi di PDI Perjuangan, Komarudin Bilang Begini, Tegas!
- Menyampaikan Dissenting Opinion, Hakim Arief Singgung Soal Jokowi yang Partisan
- 3 Hakim MK Dissenting Opinion, Saldi Isra Setuju Jokowi Manfaatkan Bansos dan Aparat untuk Paslon 02
- MK Sebut Tindakan Jokowi Bukan Pelanggaran Hukum, tetapi Tidak Etis
- MK Tolak Dalil Jokowi Dukung Gibran dan Lakukan Nepotisme