Jokowi Bicara Jatah Pemimpin Milik Prabowo, Hasto: Itu Bagian Saling Memuji
"Jadi, itu sebagai bagian dari upaya untuk saling memuji, itu yang dilakukan Pak Jokowi," kata Dosen Universitas Pertahanan atau Unhan itu.
Hasto kemudian mengingatkan kandidat hanya bisa menjabat presiden dan wakil presiden RI setelah terpilih secara langsung dan bukan menjadi penunjukan pejabat sebelumnya.
"Melalui dukungan 50 persen plus satu dan harus tersebar di 20 provinsi," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi memprediksi Prabowo akan menjadi pemimpin nasional setelah eks Gubernur DKI Jakarta itu tak menjabat Presiden RI.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan di acara HUT Kedelapan Partai Perindo di Inews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Sejumlah tokoh diketahui hadir di acara tersebut seperti Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan kader parpolnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, hingga Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.
Jokowi sebelum mengungkap Prabowo menang Pilpres, seperti mengulang pidato politik yang disampaikan Hary Tanoesoedibjo.
"Tadi Pak Hary menyampaikan, saya ini dua kali Wali Kota Solo, menang. ditarik ke Jakarta, sekali menang. Kemudian dua kali di pilpres juga menang," kata Jokowi dalam pidatonya di acara HUT Kedelapan Partai Perindo, Jakarta Pusat, Senin.
Hasto Kristiyanto menganalisis makna dari pernyataan Jokowi soal jatah pemimpin ke depan milik Prabowo.
- PDIP Tolak Revisi UU Kementerian Negara, PAN Mengingatkan: Ada Mekanisme
- Soal Isu Kabinet Prabowo, Dasco dan Muzani Gerindra Beda Pernyataan
- Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Eko Patrio Beristikamah
- Klub Presiden Bisa Berikan Ide dan Gagasan Besar untuk Kemajuan NKRI
- Lia Camino
- Soal Usulan Pembentukan Presidential Club, Mega Sedang Lakukan ini