Jokowi: Bikin Harga Turun Gampang, tapi Petani Jadi Rugi

Jokowi: Bikin Harga Turun Gampang, tapi Petani Jadi Rugi
Presiden Jokowi memeriksa stok beras di gudang Bulog, Jakarta. Foto: Biro Pers

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan, pemerintah bisa saja menurunkan harga beras secara dratis dengan melepas stok beras di gudang Bulog secara besar-besaran. Namun, di sisi lain dia juga tak ingin petani merugi.

Oleh karena itu, dia berharap pasar dan masyarakat untuk tidak perlu khawatir akan terjadinya gejolak harga bahan kebutuhan pokok tersebut.

"Karena biasanya kalau stoknya sedikit itu akan banyak spekulasi dari pasar yang bermain-main dengan harga. Ini kita tunjukkan bahwa stok itu memang ada dan banyak," ucap Jokowi.

Itu disampaikannya usai pengecekan stok beras di kompleks pergudangan Bulog, Kelapa Gading, Jakarta pada Kamis (10/1). Saat ini di gudang itu ada 2,1 juta ton beras.

Jokowi mengingatkan stok beras tersebut harus dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan harganya di pasaran. Terbukti, operasi pasar oleh Bulog di seluru Indonesia sejak 3 Januari 2019, efektif menjaga harga beras di tingkat masyarakat.

Hal itu terlihat dari tren penurunan harga jual beras di pasaran. Namun dia berpesan bahwa Bulog juga harus bisa menjaga keseimbangan antara harga produksi dengan harga pasar supaya menguntungkan baik bagi petani maupun masyarakat.

"Kalau kita mau harga turun secara drastis, gampang, suplai aja semua ini ke pasar. Tapi petaninya yang jadi rugi. Keseimbangan antara harga produksi dengan harga pasar ini harus dijaga oleh Bulog. Tidak bisa terlalu murah, nanti petaninya juga akan menjerit," tambahnya.(fat/jpnn)


Presiden Joko Widodo memastikan bahwa stok beras di gudang Bulog melimpah. Namun, tidak semudah itu menurunkan harga


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News