Jokowi Dan Prabowo Saling Serang Di Debat Pilpres 2019 Kedua

Jokowi Dan Prabowo Saling Serang Di Debat Pilpres 2019 Kedua
Jokowi Dan Prabowo Saling Serang Di Debat Pilpres 2019 Kedua

"Meningkatkan daya saing tanpa membangun ini lupakan, saya akan konsisten untuk terus membangun infrastruktur sehingga konektivitas terbangun." papar Capres Joko Widodo.

Jokowi Dan Prabowo Saling Serang Di Debat Pilpres 2019 Kedua Photo: Laporan Indeks Persaingan Global atau Global Competitiveness Index (GCI) 2018 yang dirilis World Economic Forum (WEF) menempatkan indeks daya saing Indonesia di peringkat 45 dari 140 negara. Peringkat itu mengalami perbaikan karena tahun sebelumnya menduduki posisi 47. (Data World Economic Forum (WEF))

Menanggapi jawaban Jokowi, Prabowo langsung melontarkan kritik atas apa yang sudah dilakukan petahana Jokowi.

"Kemungkinan tim pak Jokowi kurang efisien banyak infrastruktur di lakukan dengan grasa grusu tanpa visibiltas studies yang benar. Banyak proyek infrastruktur yang tidak efisien dan rugi bahkan sangat sulit untuk dibayar. Seperti LRT Palembang dan bandar udara Kertajati." kata Prabowo.

Meski sempat terlihat mengkerutkan dahi dan menggeleng-gelengkan kepala mendengar kritik itu, Joko Widodo menanggapi santai serangan Prabowo dengan kembali menjual pengalamannya sebagai petahana.

""Kalau tadi Pak Prabowo bilang tanpa feasibility study, salah besar. Karena ini direncanakan lama."

"Terkait LRT Palembang, semua butuh waktu untuk memindahkan budaya kita yang senang naik mobil sendiri. Butuh 10 -20 tahun untuk memindahkan budaya itu, artinya kalau masih belum ramai memang masih baru, baru 4-6 bulan. Untuk Kertajati tinggal dibangun jalan tol Kertajati-Bandung begitu rampung airport semua dipindahkan ke Kertajati," tutup Jokowi

Isu revolusi 4.0 dan Unicorn lokal

Isu revolusi industri 4.0 menjadi perbincangan seru dalam debat Capres kedua yang dipandu moderator Tommy Tjokro dan Anissa Dasuki.

Isu ini awalnya muncul pada segmen yang membahas isu energi dan pangan dimana capres 01 memilih pertanyaan mengenai upaya menyikapi industri 4.0 untuk mendorong pembangunan di sektor perikanan, peternakan yang umumnya para pelakunya masih berskala kecil dan tradisional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News