Jokowi Dilantik, Rupiah Makin Bergigi

Jokowi Dilantik, Rupiah Makin Bergigi
Jokowi Dilantik, Rupiah Makin Bergigi

Namun demikian, suka cita bulan madu sebagai presiden baru diharapkan tidak terlalu lama. Karena, Farial mengatakan, penguatan rupiah merupakan respon sesaat.

Pasar sebetulnya tengah menunggu hasil pembentukan kabinet, apakah menteri-menteri khususnya di bidang ekonomi dipilih sesuai dengan janji kampanye Jokowi lalu. "Kami menunggu realisasi janjinya. Katanya mau bikin kabinet ramping dan profesional," ujarnya.

Menurut Farial, menteri di bidang ekonomi yang mengerti betul kondisi pasar valuta asing (valas) sangat penting. Sebab, pada dasarnya rupiah merupakan mata uang paling volatil di Asia. Apabila terkena sedikit hembusan sentimen negatif, rupiah tidak memiliki kemampuan stabilitas yang baik.

Terkadang bisa menguat banyak, atau melemah ribuan poin. Tidak seperti mata uang lainnya seperti Baht Thailand yang tetap bergerak stabil kendati ada krisis politik di negaranya.

Farial menerangkan, rapuhnya rupiah ini dikarenakan kondisi pasar valas Indonesia yang tidak seimbang. Besarnya permintaan valas khususnya dollar AS tidak sesuai dengan suplainya.

Suplai valas yang bersumber dari devisa, tidak optimal disimpan di dalam negeri. Di samping itu, dana-dana asing yang cukup diandalkan sangat rentang hengkang karena sifatnya yang sekadar hot money.

"Kondusivitas valas ini yang tidak pernah disentuh pemerintah. Ekonomi apapun kalau rupiahnya jungkir balik ya tidak bisa (tumbuh). Karena itu kabinet harus ngerti (rupiah). Perlu ada sikap tegas dan mewajibkan dana-dana itu disimpan di dalam negeri," terangnya.

Hingga akhir tahun, Farial memprediksi potensi pelemahan rupiah masih besar karena ketidakseimbangan pasar serta penguatan USD. Kondisi terkuat rupiah masih berada pada level di atas Rp 11.000 per USD. (gal)


JAKARTA - Tak hanya para relawan, para pelaku pasar juga tengah bersuka cita atas pelantikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News