Jokowi Disarankan Bentuk Koalisi Baru, Ini Alasannya

jpnn.com - JAKARTA – Peta perkoalisian partai politik punya peluang besar berubah. Itu seiring dengan pergerakan PAN dan Partai Demokrat yang seolah akan merapat mendukung pemerintahan Joko Widodo.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, dinamika politik saat ini sangat cair. Sehingga tidak menutup kemungkinan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bergabung ke pemerintah. "Tak ada teman dan musuh setia," ucapnya saat ditemui di Toba Dream, Manggarai, Jakarta, Kamis (14/5).
Melihat dinamika yang ada, yakni partai KMP yang mendukung pemerintah, Jokowi disarankan perlu membentuk koalisi baru. Koalisi itu menerima partai-partai dari KMP. "Bisa disebut koalisi pemerintah presiden," gagasnya.
Dia berpandangan, urgensi dibuatnya koalisi baru itu karena banyaknya keputusan dan kebijakan pemerintah yang harus disetujui DPR. Sementara saat ini parlemen lebih banyak dikuasai oleh partai-partai KMP.
Namun, lanjut dia, koalisi baru itu tidak meninggalkan partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Apalagi KIH adalah pengusung Jokowi menjadi presiden. "Kalau ditinggal, tidak tertutup kemungkinan Jokowi digoreng partai lain," tandasnya. (Desyinta/fal)
JAKARTA – Peta perkoalisian partai politik punya peluang besar berubah. Itu seiring dengan pergerakan PAN dan Partai Demokrat yang seolah akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Baru Terungkap, Lokasi Tes PPPK Tahap Dua Langsung Didatangi Pak Ali
- Jumlah Honorer Database BKN Ikut PPPK Tahap 2 Banyak Banget, Ini Datanya
- Masih Banyak Formasi PPPK Tahap 2 untuk Honorer, Jaga Semangat ya
- Pelamar CPNS 2024 Penuhi Passing Grade, tetapi Tidak Lulus, Masih Punya Harapan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri