Jokowi : Harga Karet Sudah Mulai Membaik

Jokowi : Harga Karet Sudah Mulai Membaik
Presiden Joko Widodo di Pusat Penelitian Karet, Kementerian Pertanian (Kementan) - Sembawa, Kab. Banyuasin. Foto: Humas Kementan

Dia berharap penguatan sinergi (penyerapan karet) seperti ini tidak untuk jalan saja. Tetapi juga untuk industri ban yang menguasai 40 persen industri nasional berbahan baku karet, sarung tangan, dan lain-lain.

Sementara untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas perkebunan karet, Kementan berencana melakukan replanting (peremajaan) dengan target 50 ribu ha/tahun.

"Ada potensi replanting 750 ribu ha. Ini oleh Pak Menko (Perekonomian) akan dikaitkan dengan industri pengolahan kayu. Jadi nebangi dapat kayunya, terus baru ditanam," tambahnya lagi.

Saat peremajaan, pihaknya akan mengarahkan agar petani menanam 60 persen karet. Sisanya yg lain boleh kopi ada sayuran, dan lain-lain.

Jadi saat menunggu 3,5-4 tahun karet berproduksi ada hasil lain yang bisa langsung didapat.

Upaya-upaya peningkatan konsumsi dalam negeri ini, menurut Kasdi Pemerintah lakukan agar Indonesia tidak bergantung pada pasar internasional. Karena saat ini harga komoditas karet masih kental diatur pasar dunia.

Perkebunan karet terbesar di tanah air memang berada di Provinsi Sumatera Selatan. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan dari 3,8 jt ha lahan perkebunan, 1,3 jt ha di antaranya merupakan kebun karet.

"Dari jumlah itu 95 persen milik petani rakyat," kata Herman bangga.

Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar menggunakan karet dalam campuran aspal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News