Jokowi Humanis, USD Meroket Rakyat Tak Bergolak

Jokowi Humanis, USD Meroket Rakyat Tak Bergolak
Presiden Joko Widodo di Lombok, NTB. Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Ada yang menarik saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam pembukaan Temu Karya Nasional Gelar Teknologi Tepat Guna XX dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan 2018 di Garuda Wisnu Kencana, Bali, Jumat (19/10). Para kepala desa dan lurah se-Indonesia mengelu-elukan presiden yang beken dengan nama panggilan Jokowi.

Akibatnya, acara yang semula dijadwalkan berlangsung pukul 09.00 WITA terpaksa diundur. Sebab, para kepala desa dan lurah selain mengelu-elukan Jokowi sekaligus meminta untuk bisa berfoto bersamanya.

Menurut pengamat politik dan kebijakan publik Trubus Rahardiansyah, kesediaan Jokowi melayani orang yang mengajaknya berfoto bersama menjadi kesan tersendiri. "Pak Jokowi ini bisa memunculkan public civility atau kesantunan publik," ujarnya.

Pengajar di Universitas Trisakti itu menilai Jokowi berhasil membuat publik percaya dan menghilangkan gap antara negara dan rakyat. Menurutnya, masyarakat tertarik pada Jokowi bukan karena elite atau punya kepentingan, tapi muncul dari ketulusan presiden ke rakyatnya.

"Karena kebijakan Pak Jokowi ini populis yang menekankan pada aspek humanis," ucapnya.

Trubus lantas mencontohkan keterpurukan nilai rupiah di hadapan  dolar Amerikat Serikat (USD) akhir-akhir ini. Menurutnya, kenaikan kurs USD ternyata tak memicu gejolak di masyarakat.

Menurut Trubus, hal itu tak terlepas dari gaya kepemimpinan Jokowi. "Ia (Jokowi, ted) memberikan kesadaran ke masyarakat bahwa mengelola Indonesia itu harus bersama-sama," katanya.

Contoh lainnya adalah kebiasaan Jokowi duduk bersama rakyat, lalu ikut turut ke sawah. Bahkan, Jokowi tak mau iring-iringan kendaraan kepresidenan yang mengawalnya merepotkan masyarakat.

Pengamat politik dan kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai kesediaan Jokowi melayani orang yang mengajaknya berfoto bersama menjadi kesan tersendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News