Jokowi Ingatkan, Pembangunan Indonesia Tidak Hanya di Jawa

Jokowi Ingatkan, Pembangunan Indonesia Tidak Hanya di Jawa
Jokowi meninjau pengerjaan Trans Papua. Foto: Biro Pers

Kemudian pada 2016 lalu Presiden ketujuh RI ini juga berkunjung ke Kabupaten Nduga. Di sana tidak ada jalan.

Kalau berjalan kaki butuh waktu empat hari lamanya. Sehingga Jokowi pun ke daerah itu menggunakan helikopter.

"Oleh kapolri, oleh kaBIN, oleh panglima TNI tidak diperbolehkan. 'Pak, bapak jangan ke sana, daerah ini memang masih kondisi yang perlu pendekatan," ungkap suami Iriana.

Akan tetapi larangan itu tak diindahkannya. Jokowi tetap kukuh mau ke Nduga naik helikopter dua hari setelah dilarang para petinggi Polri, TNI maupun BIN.

"Pertama enggak boleh. Setelah saya sampaikan, saya perintahkan 'pokoknya saya dua hari lagi mau ke sana, urusan keamanan, urusanmu, urusanmu, urusanmu," sebut mantan walikota Surakarta ini.

Akhirnya Presiden ketujuh RI ini masuk Nduga. Di sana, dia menemukan tidak adanya jalan aspal. Bahkan untuk bertemu bertemu masyarakat di satu distrik terdekat saja, perlu waktu 6 jam lagi berjalan kaki.

"Saya mau ketemu rakyat kita yang di sana. Apa jawaban bupati? 'Pak, rakyat kita ada di distrik-distrik, kalau mau ke sana butuh 6 jam jalan kaki'. Terus yang di sini, mau ketemu, saya mau lihat pasar, hanya ada mungkin 80 sampai 90 orang," tutur Jokowi.

Belum lagi bicara harga BBM. Ketika ke Wamena tahun 2016, Jokowi mendapati harga pada saat kondisi normal mencapai Rp 60 ribu.

Kalau tidak normal, saat hujan harganya bisa menembus Rp 100 ribu per liter.

Pemerintahan Jokowi fokus membangun infrastruktur dalam empat tahun terakhir dan sudah terlihat hasilnya tidak hanya di Jawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News