Jokowi: Ini kan Kebangetan, Astaghfirullahaladzim

Jokowi: Ini kan Kebangetan, Astaghfirullahaladzim
Presiden Joko Widodo. Foto: Setpres

jpnn.com, BANTEN - Calon Presiden Joko Widodo geram atas sejumlah serangan hoaks yang menyebut dirinya sebagai kader PKI atau komunisme.

Dia bahkan menunjukkan satu contoh serangan hoaks di mana fotonya disandingkan dengan Dipa Nusantara Aidit, pemimpin senior PKI yang tengah berorasi di atas mimbar yang terdapat logo palu arit.

"Coba ada foto di medsos, dilihat, tahun 1955 DN Aidit kampanye. Kok, di dekatnya ada saya, lahir saja belum, kok di dekat DN Aidit. Ini kan kebangetan coba, astaghfirullahaladzim,” kata Jokowi di hadapan ribuan ulama, Pendekar Banten dan Relawan Banten Bersatu di GOR Maulana Yusuf, Serang, Banten, Sabtu (3/11).

Jokowi melanjutkan, saat dia lahir, PKI sudah bubar pada 1996. Jokowi mengaku lahir pada 1961. Menurutnya, tidak mungkin seorang anak usia empat tahun menjadi kader PKI.

Dia bahkan menyoroti tudingan bahwa komunisme itu dilahirkan oleh orang tuanya. Namun, Jokowi membantah hal itu dengan keras. "Dicek saja. Sekarang ini zaman keterbukaan,” ujar Jokowi.

Di depan peserta deklarasi tersebut, mantan gubernur DKI Jakarta ini menyebut di kota kelahirannya, Solo, banyak sekali organisasi berlandaskan nilai Islami.

“NU itu ada di Solo, Muhammadiyah ada di Solo, MTA ada di Solo, LDII ada di Solo, FPI ada di Solo, dicek saja masjid dekat orang tua saya. Cek dekat masjid kakek nenek saya. Keluarga besar saya semuanya muslim. Bapak ibu saya muslim, kakek nenek saya semuanya muslim,” tantang Jokowi.

Awalnya dia enggan menggubris berita bohong tersebut. Namun, dia tetap memutuskan mengklarifikasi berita bohong itu karena tidak sedikit masyarakat Indonesia yang percaya isu tersebut.

Calon Presiden Joko Widodo geram atas sejumlah serangan hoaks yang menyebut dirinya sebagai kader PKI atau komunisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News