Jokowi: Islam di Indonesia Bukan yang Senang Demo dan Marah-marah

Jokowi: Islam di Indonesia Bukan yang Senang Demo dan Marah-marah
Jokowi: Islam di Indonesia Bukan yang Senang Demo dan Marah-marah. Foto: Dokumen JPNN.com

Selain itu, Jokowi meminta lembaga pendidikan MA semakin menyelaraskan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Memberikan perhatian besar pada program pendidikan yang mendukung pemberdayaan di bidang ekonomi melalui kewirausahaan.

“Kita ingin semakin banyak alumni MA yang berkiprah di berbagai aktivitas ekonomi guna terciptanya kedaulatan ekonomi kita,” jelasnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar Ahmad Sadeli Karim mengatakan, MA yang memasuki usia 100 tahun, mengajak semua untuk terus bekerja keras. Membuktikan diri kehadiran MA ikut mencerdaskan umat dan bangsa.

“Bagi MA, peringatan 100 tahun merupakan momentum untuk memperbarui hidup secara kolektif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” katanya.

Dia mengungkapkan, MA telah memiliki lebih dari 2.000 satuan pendidikan, 72 perguruan di seluruh Indonesia, mulai dari jenjang TK sampai perguruan tinggi.

“Alumnus MA sudah lebih 15.000 orang. Sementara jumlah mahasiswanya lebih dari 10 ribu orang,” ungkapnya.

Kata Sadeli, kini MA memiliki perwakilan di 30 provinsi. MA bervisi melakukan khidmad melalui pendidikan, dakwah dan sosial. MA akan terus menyumbangkan sesuatu yang positif bagi pencerdasan dan kemajuan Islam dan Indonesia. MA mendambakan menjadi bangsa yang cerdas, bermartabat, berdaya saing, berbudi pekerti luhur dan memiliki kualitas tinggi.

“Kita mengajak seluruh pihak bekerjasama dan bahu membahu membangun bangsa Indonesia,” katanya.

PANDEGLANG - Presiden Joko Widodo meminta Mathlaul Anwar (MA) konsisten menjadi pencerah umat yang mencerdaskan bangsa dan poros moral dalam menangkal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News