Jokowi-Ma'ruf di Medsos Lebih Positif daripada Prabowo-Sandi

Jokowi-Ma'ruf di Medsos Lebih Positif daripada Prabowo-Sandi
Grafis: ForuMedsoSehat

jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan media sosial (medsos) saat ini seolah sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, beragam jenis medsos kini menjadi salah satu sarana kampanye.

Namun, tak semua kabar di medsos terverifikasi kesahihannya. Bahkan, sering kali medsos menjadi ajang untuk menebar fitnah dan hoaks.

Hal itulah yang mendorong Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Politicawave Jakarta, Generasi Digital Indonesia (GDI Lab) Jakarta, BFI Technologies Bandung serta Tek.id menginisiasi ForuMedsoSehat. Melalui deklarasi di Jakarta, Minggu (16/12), ForuMedsoSehat akan mengampanyekan gerakan Cerdas Bermedia Sosial.

Juru Bicara ForuMedsoSehat Jeffry Dinomo mengatakan, saat ini satu topik menarik dari media terverifikasi bisa menjadi tepopuler di medsos. Sebaliknya, kerap kali media terverifikasi memberitakan suatu topik terpopuler di medsos.

“Medsos berperan besar dalam penyebaran informasi serta memengaruhi penggunanya. Aktivitas kampanye juga kerap menggunakan medsos, baik itu untuk pemasaran, sosial ataupun politik,” ujar bos Generasi Digital Indonesia (GDILab itu)

Jeffry menambahkan, konten-konten dan percakapan di medsos kemudian masuk ke dalam narasi dan strategi kampanye. Tujuannya adalah memenangi kompetisi.

Bahkan, sering kali viral tentang politik tidak terjadi secara alamiah. Sebab, ada desain kampanye untuk memopulerkannya.

Dalam catatan Jeffry, ada tiga topik yang menjadi perbincangan warganet dalam periode 2-9 Desember 2018. Yakni kasus iklan Shopee, PersijaDay dan Pilpres 2019.

ForuMedsoSehat mencatat adanya akun-akun aneh yang berperilaku mencurigakan di media sosial dan hal itu tampak dari dua kubu yang bersaing di Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News