Jokowi Masih Santai, Fahri Kritik Strategi Prabowo - Sandi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berani menantang petahana Joko Widodo alias Jokowi-KH Ma’ruf Amin dalam berkampanye dengan menyajikan data yang akurat.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menegaskan, banyak persoalan bangsa sebenarnya yang harus dijawab petahana. “Tapi kalau tidak ditantang, ya petahana santai-santai saja, ya sontoloyo, ya genderuwo,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/11).
Dia menegaskan, kalau petahana tidak ditantang dengan konten dan data yang akurat, maka yang terjadi akhirnya bermain gimmick politik. “Itu yang saya sayangkan,” tegasnya.
Fahri menambahkan, pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini harus diangkat derajatnya pada pertarungan data, narasi yang betul-betul berisi.
“Sehingga rakyat betul-betul dapat manfaatnya,” kata wakil sekretaris jenderal (wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Fahri sebagai rakyat dan penonton, menginginkan pertarungan pilpres ini lebih berisi. Sebab, banyak sekali persoalan bangsa yang harus dijawab.
Misalnya, bagaimana menjelaskan cara mengakhiri konflik ideologi, kemungkinan masa depan munculnya gesekan akibat konflik berbau SARA, dan menyolidkan bangsa ini.
Kemudian, bagaimana me-maintenance pertumbuhan ekonomi di atas tujuh persen. “Setelah itu bagaimana menebarkan kesejahteraan karena sekarang ada masalah ketimpangan yang luar biasa. Ada segelintir elite saat ini yang menikmati keberlimpahan sementara rakyat di bawah menikmati keterbatasan,” kata Fahri.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berani menantang Jokowi dan pendukungnya
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi