Jokowi, Memang Sakti atau Bebek Lumpuh?

Jokowi, Memang Sakti atau Bebek Lumpuh?
Pilpres 2019: Joko Widodo saat menghadiri kampanye akbar bertema Konser Putih Bersatu di SUGBK, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Fathra N Islam/JPNN.com

Rentetan peristiwa menunjukkan hal itu. Mulai dari penolakan dua kepala daerah dari PDI Perjuangan terhadap agenda Piala Dunia U-20, hingga kegaduhan KPK-Polri menyusul pencopotan Brigadir Jenderal Endar Priantoro dari Direktur Penyelidikan KPK.??

Belum lagi, kontroversi juga mencuat seiring dengan kehadiran Jokowi di tengah-tengah wacana koalisi besar yang digalang Prabowo Subianto cs. Tak sedikit yang menilai Jokowi bermanuver dan berpotensi mengubah haluan politik, lalu berjarak dengan partainya sendiri, PDI Perjuangan.

???Jokowi ingin jadi kingmaker dalam pusaran pilpres mendatang. Ide penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bisa jadi menjadi strategi barunya lantaran tidak bisa lagi bertumpu pada Ganjar Pranowo yang berpotensi menjadi jagoan PDI Perjuangan.

???Megawati tentu tidak tinggal diam. Dia juga ingin menjadi kingmaker atau mungkin malah queenmaker.

Sampai sekarang Megawati masih menaruh harapan besar terhadap Puan Maharani untuk melanjutkan trah Soekarno. Namun, di sisi lain Megawati menyadari realitas politik tidak seindah harapannya.

Mega menghadapi dilema politik yang rumit. Mega dan Jokowi beradu sakti untuk berebut menjadi kingmaker atau queenmaker. Kalau keduanya tidak berkoalisi, sisanya salah satu akan menjadi bebek lumpuh.(***)


Menjelang akhir periode pemerintahan pada 2024, Jokowi masih sanggup mengumpulkan para pemimpin partai politik untuk membentuk sebuah koalisi besar.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News