Jokowi Menang di Jateng, Jabar, Jatim, Prabowo di Jakarta-Banten

JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli mendatang bakal sangat seru. Setidaknya hal ini tergambar pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis, Rabu (4/6).
LSI melakukan survei di tujuh wilayah yang dinilai sebagai 'real battle' bagi kedua pasangan. Ketujuh provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Ketujuh propinsi ini dinilai memiliki pemilih hingga 70 persen dari total pemilih nasional. LSI menganggap, pemenang Pilpres akan sangat ditentukan pada hasil suara di ketujuh provinsi tersebut.
Hasil survei LSI menyebutkan, pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menang di lima provinsi, sedangkan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) di dua provinsi.
"Di Jawa Barat, pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 39,06 persen, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 29,96 persen," kata Peneliti LSI, Rully Akbar di Jakarta, Rabu (4/6).
Di Jawa Tengah, Jokowi-JK unggul jauh, yakni 38,57 persen berbanding 15,54 persen milik Prabowo-Hatta. Jokowi-JK juga unggul di Jawa Timur. Jokowi-JK punya elektabilitas 31,71 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 21,49 persen.
Untuk Sumatera Utara, elektabilitas Jokowi-JK mencapai 48,16 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 16,38 persen.
Sedangkan di Sulawesi Selatan yang merupakan 'kandang JK', pasangan nomor urut 2 itu unggul jauh, yakni 43,75 persen, berbanding 19,25 milik Prabowo-Hatta.
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli mendatang bakal sangat seru. Setidaknya hal ini tergambar pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Sopir Travel Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Ditetapkan Jadi Tersangka
- Komisi Kejaksaan Tegaskan Produk Jurnalistik Tidak Bisa Dijadikan Delik Hukum
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Kecam Aksi Pedemo Sandera Polisi Saat May Day, IPW: Seharusnya Diusir bukan Disandera