Jokowi Mengaku Boleh Berpihak, Mungkin Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Bergerak

Jokowi Mengaku Boleh Berpihak, Mungkin Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Bergerak
Pengamat politik Ray Rangkuti. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berupaya menaikkan elektabilitas Prabowo Subianto - Gibran Rakabumung Raka yang mandek.

Penilaian itu didasarkan pernyataan Jokowi soal presiden boleh berkampanye dan memihak kepada kontestan pilpres.

Ray menyebut pernyataan Jokowi tersebut sebagai upaya mengerek elektabilitas capres-cawapres bernomor urut 2 di Pilpres 2024 itu.

"Kemacetan itu hanya bisa diurai oleh keterlibatan Presiden Jokowi," ujar Ray melalui layanan pesan, Rabu (24/1/2024).

Pemerhati politik itu menyatakan tim pemenangan maupun ketua partai pengusung Prabowo - Gibran sudah tidak bisa mendongkrak elektabilitas pasangan capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju tersebut.

Ray menambahkan penampilan Gibran pada Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 pada Minggu lalu (21/1/2024) juga menimbulkan kesan negatif.

"Lebih sulit lagi karena performa Gibran dalam debat terakhir bagi cawapres berakhir dengan kesan negatif paling tinggi di antara tiga cawapres," kata Ray.

Aktivis prodemokrasi itu juga menyinggung soal narasi gemoy untuk memoles Prabowo. Menurut Ray, gemoy sudah tidak manjur lagi dalam mengangkat elektabilitas ketua umum Gerindra itu.

Ray Rangkuti menganalisis alasan yang membuat Jokowi menyatakan presiden boleh berkampanye dan berpihak pada kontestan pilpres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News