Jokowi Merasa Kesempatan Ini Harus Diambil, Jika Tidak 2030 akan Berat

Jokowi Merasa Kesempatan Ini Harus Diambil, Jika Tidak 2030 akan Berat
Presiden Jokowi meminta KY menjaga keluhuran hakim dan kehormatan institusi peradilan. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURAKARTA - Presiden Joko Widodo menilai Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk cepat mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengkhawatirkan apabila SDM Indonesia tidak cekatan, lalu menghadapi perubahan zaman, maka negara ini akan mengalami kesulitan.

Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi program Kampus Merdeka yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar dari mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk langsung terjun di dunia industri selama satu semester sehingga dalam hal ini industri menjadi bagian dari universitas.

"Kalau ini tidak kita lakukan dalam dua tahun ini, saya membayangkan di 2030-2035 berat, itu akan berat, sehingga saya minta yang namanya program studi sekarang ini mungkin hanya relevan lima tahun, hati-hati dengan kecepatan perubahan zaman seperti ini," kata Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3).

Jokowi melihat masih ada beberapa kampus yang 30 tahun tidak melakukan perubahan dari segi pembelajaran. Dia mengingatkan perubahan zaman saat ini bahkan bisa berganti per semester.

"Bisa saja sebuah ilmu relevan untuk semester ini, semester depan sudah enggak relevan lagi. Bisa karena perubahan-perubahan yang cepat tadi," kata dia.

Presiden menjelaskan tentang upaya pemerintah yang tengah menyiapkan pengembangan SDM guna menghadapi perubahan zaman yang makin cepat. Berkaitan dengan hal tersebut, presiden mendorong UNS dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk turut berubah dan cepat belajar dengan perubahan zaman.

"Seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi, termasuk universitas harus lincah, harus cepat belajar dengan perubahan-perubahan yang ada, harus update. Tetapi hati-hati tadi kapal besar, karena dunia berubah begitu sangat cepatnya, ilmu pengetahuan juga berkembang sangat cepat sekali," ungkapnya.

Eks gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat harus diikuti program pendidikan yang dinamis dan riset yang sesuai dengan tantangan zaman. Terlebih, Indonesia tengah berupaya mengejar momentum bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030-2035 sehingga SDM digital perlu disiapkan dari saat ini.

Presiden Joko Widodo berupaya menyiapkan SDM tangguh yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada ancaman di balik bonus demografi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News