Jokowi Peringati Kandidat Capres-Cawapres agar Tidak Bawa Politik SARA pada 2024

jpnn.com, SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada kandidat capres-cawapres agar tidak menggunakan politik SARA atau identitas pada Pilpres 2024 mendatang.
Jokowi khawatir penggunaan kampanye tersebut bisa memperburuk kondisi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan, tetapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak. Jangan politisasi agama, jangan," kata Jokowi saat memberikan pidato dalam acara pembukaan Munas HIPMI di Solo, Senin (21/11).
Jokowi mengatakan politik agama sudah pernah dirasakan dampaknya oleh Indonesia. Dia menyatakan efeknya pun begitu lama di tengah-tengah masyarakat.
"Politik identitas jangan sangat berbahaya bagi negara sebesar kita Indonesia yang sangat beragam," jelas dia.
Jokowi menyampaikan sampai saat ini sudah 14 negara yang menjadi pasien IMF.
Eks gubernur DKI Jakarta itu membandingkan pada 1945, di mana hanya 14 negara yang menjadi pasien IMF.
Jokowi juga mengungkapkan masih ada 28 negara yang masih mengantre untuk menjadi pasien IMF.
Jokowi khawatir politik SARA bisa memperburuk kondisi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi