Jokowi Pertimbangkan Cari Juru Bicara, Siapa Mau?

jpnn.com - JAKARTA - -Sejak menjadi orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo belum menentukan seorang juru bicara (jubir) khusus untuknya mengkomunikasikan pemikirannya-pemikirannya melalui media massa. Kekosoongan itu mulai dipikirkan dengan mencari seorang jubir yang dapat menjadi penyambung lidah pada masyarakat di tengah kesibukannya.
Mensesneg Pratikno mengungkapkan meski membutuhkan jubir, namun presiden belum ada pembicaraan resmi untuk mencari sosok yang pantas sebagai jubir.
"Belum, belum mencari orang, mencari kandidat. Ada usulan? Jubir nanti ditempelkan," ujar Pratikno pada wartawan di kompleks. Istana Negara, Jakarta, Selasa, (6/1).
Saat wartawan menyebut nama Johan Budi, mantan Juru Bicara KPK sebagai salah satu nama yang pantas, Pratikno hanya tertawa. "Dia (Johan Budi) kan sudah jadi deputi," sambungnya.
Pratikno mengaku peluang menjadi jubir presiden justru lebih baik berasal dari kalangan media massa. Hanya saja ia belum merinci kriteria jubir dari media massa yang diinginkan presiden.
"Media saya kira kandidat yang bagus. Kan ini menyangkut komunikasi," kata Pratikno.
Awalnya, Presiden Jokowi tidak memakai jubir. Kebanyakan pemikiran presiden disampaikan melalui Mensesneg Pratikno dan Seskab Andi Widjojanto. Ini berbeda dengan zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di mana memakai Andi Alifian Mallarangeng dan Julian Aldrin Pasha sebagai jubir yang selalu siap sedia kapan pun menyampaikan pesan presiden pada masyarakat melalui media massa. (flo/jpnn)
JAKARTA - -Sejak menjadi orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo belum menentukan seorang juru bicara (jubir) khusus untuknya mengkomunikasikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara
- KPK Periksa Project Manager PT Mega Alam Terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit di LPEI
- Ratusan Honorer Resmi jadi PPPK, 4 Hal Penting yang Harus Dilakukan