Jokowi Sebut Pemilu Sulit Diintervensi, Jubir Anies Sorot Kasus Etik Ketua MK

Jokowi Sebut Pemilu Sulit Diintervensi, Jubir Anies Sorot Kasus Etik Ketua MK
Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra. Foto: Antarafoto/Akbar Nugroho Gumay

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Pemilu 2024 sulit diintervensi. Sebab, kata Jokowi, setiap tempat pemungutan suara (TPS) dihadiri para saksi partai peserta pemilu. Selain itu, aparat juga disiagakan di dekat TPS.

Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai pernyataan tersebut adalah refleksi Jokowi untuk dirinya sendiri dan aparat negara dalam Pemilu 2024.

Ia mengingatkan bahwa pemilu bukan hanya pada saat pencoblosan dan penghitungan suara, melainkan juga proses pencalonan.

Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu mengaitkan pernyataan tersebut dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat batas umur capres-cawapres yang kontroversial dan berujung pada pemberhentian Ketua MK Anwar Usman dari jabatannya.

“Masalahnya yang sama-sama kita lihat, dari mulai proses pencalonan saja sudah ternoda dalam soal uji materi batas usia di MK. Majelis Kehormatan MK (MKMK) bahkan memutuskan ketua MK melakukan pelanggaran kode etik berat, dan diberhentikan dari Ketua MK,” terang Surya Tjandra dalam keterangannya, Rabu (8/11).

Menurut Surya, intervensi pemilu sulit, tetapi bukan tidak mungkin dilakukan jika mengingat preseden putusan MK di bawah Anwar Usman tersebut.

Apalagi, sambungnya, dilakukan oleh aparat dan penguasa yang pasti tahu celah-celahnya.

"Kami tidak mau suudzon, tapi melihat intervensi kemarin, kami jadi harus waspada,” tutup Surya. (dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai pernyataan tersebut adalah refleksi Jokowi untuk dirinya sendiri dan aparat negara dalam Pemilu 2024


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News