Jokowi Sikapi Penonaktifan 75 Pegawai KPK oleh Firli Bahuri, Kalimatnya Tegas

Jokowi Sikapi Penonaktifan 75 Pegawai KPK oleh Firli Bahuri, Kalimatnya Tegas
Wadah Pegawai KPK di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya merespons langkah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menonaktifkan 75 pegawai lembaga antirasuah itu.

Jokowi tidak sepakat Novel Baswedan Cs dinonaktifkan dari KPK gara-gara tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Komisi pemberantasan korupsi harus memiliki SDM-SDM terbaik dan berkomitmen tinggi dalam upaya pemberantasan korupsi," kata Presiden Jokowi membuka pernyataannya melalui video yang ditayangkan di akun Setpres di YouTube, Senin (17/5).

"Oleh karena itu, pengalihan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi bagian dari upaya untuk pemberantasan korupsi yang lebih sistematis," sambung Presiden Ketujuh RI itu.

Menurut Jokowi, hasil TWK terhadap ribuan pegawai KPK hendaknya menjadi masukan untuk langkah-langkah perbaikan lembaga antirasuah itu. Baik terhadap individu maupun institusinya.

"Dan tidak serta-merta dijadikan dasar untuk memberhentikan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes," tegas Jokowi.

Presiden menyatakan apabila ada kekurangan di internal KPK, maka masih ada peluang untuk memperbaiki. Salah satu salurannya ialah melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan.

"Dan perlu segera dilakukan langkah-langkah perbaikan pada level individual maupun organisasi," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Presiden Jokowi tak setuju dengan langkah Ketua KPK Firli Bahuri menonaktifkan Novel Baswedan Cs, simak selengkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News