Jokowi Silakan Jemawa, Tapi 2019 Tetap Ganti Presiden

Enam bulan lalu Gatot 3,3 persen. Melejitnya elektabilitas Jokowi diklaim seiring dengan kenaikan kepuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Kepuasan terhadap pemerintah dalam survei ini 72,2 persen, naik dari enam bulan lalu yang hanya 70,8 persen.
Fadli tidak sependapat dengan hasil survei. Dia mengatakan, elektabilitas Prabowo pada kenyataannya tidak turun.
Terlebih setelah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang diubah menjadi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra yang memberikan mandat kepada Prabowo untuk maju menjadi capres.
“Saya yakin, Pak Prabowo elektabilitas makin naik dan itu tidak bisa dipungkiri,” jelasnya.
Dia memastikan tidak ada nama lain dari internal dan eksternal yang akan menggantikan Prabowo sebagai capres.
Menurut dia, keputusan partai berlambang kepala garuda ini sudah melalui proses internal.
Justru yang mengherankan Fadli adalah adanya upaya agar Prabowo tidak maju dalam Pilpres 2019. Menurut Fadli, agenda setting semacam ini tidak sehat bagi demokrasi Indonesia.
Fadli Zon mencurigai ada pihak yang tidak ingin Prabowo Subianto mengalahkan Jokowi.
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi