Jokowi Singgung Menteri yang Tak Peka dan Pelesiran ke Luar Negeri, Siapa Dia?

Jokowi Singgung Menteri yang Tak Peka dan Pelesiran ke Luar Negeri, Siapa Dia?
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta para menteri dan petinggi negara untuk memiliki rasa krisis yang sama dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu juga meminta para menterinya untuk tidak pelesiran ke luar negeri di tengah pandemi Covid-19.

Permintaan Presiden Jokowi itu disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (16/7).

Pramono menyatakan bahwa vaksinasi berbayar individu dibatalkan. Kemudian, Pramono juga menyampaikan arahan tegas Presiden Joko Widodo kepada seluruh jajarannya di kabinet untuk memiliki rasa kepekaan sosial dalam suasana pandemi ini.

"Presiden telah menegaskan bahwa dalam PPKM Darurat ini tentunya sense of crisis seluruh kementerian atau lembaga, para pemimpin itu harus ada," ujar dia secara virtual.

Terkait hal tersebut, Jokowi melarang seluruh menteri maupun kepala lembaga untuk bepergian ke luar negeri jika tidak ada hal yang bersifat khusus serta tanpa ada izin dari presiden.

"Yang boleh bepergian ke luar negeri hanya Menteri Luar Negeri karena memang sesuai dengan bidang tugasnya. Yang lainnya, kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapatkan izin secara langsung dari Bapak Presiden," tegas Pramono.

Pramono memang tidak menyebut siapa menteri-menteri yang dimaksud tersebut. Namun, beredar di media sosial dua menteri di Kabinet Indonesia Maju yang akhir-akhir ini bepergian ke luar negeri. Mereka ialah Menteri Investasi Bahlil Lahadiala dan Menteri Perdagangan M Lutfi.

Presiden Jokowi meminta para menteri dan petinggi negara untuk memiliki rasa krisis yang sama dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini dan juga tidak pelesiran luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News