Jokowi Tak Ingin Arus Balik Jadi Gelombang Kedua Penyebaran Corona di Jabodetabek

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo tidak menginginkan arus balik Idulfitri menjadi gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Karena itu, Jokowi memerintahkan jajarannya agar mengendalikan arus balik masyarakat.
"Ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi untuk memunculkan gelombang yang kedua. Utamanya di wilayah Jabodetabek," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Penanganan Covid-19 melalui telekonferensi, Rabu (27/5).
Jokowi sendiri mengaku memperhatikan tren penurunan angka penyebaran virus Corona di Jakarta. Dia menilai angka reproduksi Covid-19 di Jakarta sudah berada di angka satu.
"Ini harus kita tekan agar lebih menurun lagi," kata mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk terus meningkatkan uji spesimen secara nasional. Jokowi ingin uji spesimen nasional mencapai 10 ribu per hari.
"Target uji spesimen, 10 ribu per hari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar, sehingga ada sebuah kecepatan," kata Jokowi. (tan/jpnn)
Presiden Joko Widodo tidak menginginkan arus balik Idulfitri menjadi gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi