JPU Mengajari Putri Candrawathi Cara Mudah Mencari Simpati, Oh Menohok Banget

JPU Mengajari Putri Candrawathi Cara Mudah Mencari Simpati, Oh Menohok Banget
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Putri Candrawathi saat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) memohon majelis hakim yang menyidangkan perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menolak pleidoi atau nota pembelaan Putri Candrawathi.

Sikap JPU itu tertuang dalam materi replik atau jawaban atas pleidoi Putri Candrawathi dan tim penasihat hukumnya, yang dibacakan pada persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (30/1).

“Penuntut Umum memohon kepada majelis yang memeriksa dan mengadili perkara untuk menolak seluruh pleidoi dari tim penasihat hukum terdakwa Putri Candrawathi dan pleidoi dari terdakwa Putri Candrawathi,” ucap jaksa dalam persidangan.

Pihak JPU meminta kepada majelis hakim untuk menjatuhkan putusan sebagaimana diktum tuntutan penuntut umum yang telah dibacakan pada Rabu (18/1).

Putri Candrawathi Tidak Jujur

Pihak jaksa menilai yang disampaikan Putri Candrawathi dalam pleidoinya keliru atau tidak benar.

Jaksa menilai penasihat hukum Putri terkesan memaksakan keinginannya agar penuntut umum menyelami pembuktian motif dalam perkara ini, sehingga benar-benar terbangun perbuatan pelecehan atau perkosaan.

“Tim penasihat hukum hanya bermain dengan akal pikirannya agar mencari simpati masyarakat,” kata jaksa.

Padahal, kata JPU, simpati masyarakat itu dapat diperoleh dengan mudah jika terdakwa Putri Candrawathi mampu berkata jujur di hadapan persidangan.

Jaksa penuntut umum atau JPU menolak pleidoi Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, dalam perkara pembunuhan terhadap Brigadir J.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News