Jualan Es Jus, Istri Minta Cerai, Akhirnya Dideportasi
Sebenarnya, sejak Juli 2013 klubnya tidak menggaji Sergei. Tapi, Sergei masih mempunyai tabungan dari hasil bermain selama dua musim di kompetisi Indonesia.
Nah, mulai Desember 2013, klub menghindar setiap ditanya soal gaji. Sejak itu, Sergei mulai resah. Sebab, tabungannya sudah habis.
Dia tidak bisa lagi mengirim uang kepada keluarganya di Rusia. Untungnya, Valeria Litvinov, sang istri, mau mengerti dan menerima keadaan suami yang sedang berjuang menuntut gaji.
’’Aku malu sama orang tua. Tapi, aku juga terima kasih sudah dibantu orang tua kasih makan istri dan anakku. Aku juga pernah dikirimi uang sama orang tua Rp 2 juta biar bisa hidup di sini,’’ ungkapnya.
Pertengahan Juni lalu, Sergei sempat dihubungi sang istri yang mulai tidak sabar menunggu suaminya pulang ke Rusia. Tidak disangka, perempuan yang hampir tiga tahun dinikahinya itu tiba-tiba menelepon sambil terisak. Dia juga mendengar suara anaknya, Mireia Litvinov, 2, menangis di telepon.
’’Aku lagi ada di Jakarta, lagi syuting film. Tiba-tiba, istri telepon sambil menangis dan minta cerai. Aku sempat shock. Tapi, aku telepon lagi dan minta dia sabar sedikit lagi. Aku janji ke dia untuk cepat pulang,’’ bebernya.
Saat perjuangannya mulai didengar banyak orang dan mulai dapat job di dunia entertainment, Sergei harus meninggalkan Indonesia. ’’Saat ditahan di kantor imigrasi, aku sempat ditelepon televisi untuk jadi komentator bola. Tapi, aku tidak bisa karena sedang di imigrasi. Sayang sekali, itu duitnya bisa buat beli pulsa,’’ terangnya.
Dari pengalamannya ditahan imigrasi itu, Sergei mendapat banyak kenyataan yang berbeda. Pertama, di imigrasi, dia mendapat perlakuan lebih baik daripada saat di mantan klubnya, PSLS. Oleh pihak imigrasi, Sergei lebih dihargai sebagai manusia, meski ditahan karena melanggar izin tinggal.
SEMPAT merumput di beberapa klub sepakbola Indonesia, karir pemain asal Rusia Sergei Litvinov akhirnya kandas di PSLS Lhokseumawe, Nanggroe Aceh
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor