Jubir Satgas Covid: Selama Lima Minggu Terakhir DKI Jakarta Zona Merah

Jubir Satgas Covid: Selama Lima Minggu Terakhir DKI Jakarta Zona Merah
Wiku Adisasmito. Foto: ANTARA/Prisca Triferna

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan selama lima pekan terakhir ini, kota-kota yang berada di bawah DKI Jakarta menunjukkan pertumbuhan Covid-19 yang serius.

Karena itu, Wiku menilai perlu langkah yang agresif untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di daerah yang dipimpin Anies Baswedan itu.

"Selama lima minggu terakhir, DKI Jakarta memang kota-kotanya dalam kondisi zona merah. Dan kondisi ini relatif tetap merah, kecuali, ada beberapa kota di DKI yang pernah oranye dan kemudian kembali jadi merah saat ini," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).

Wiku memandang ada kondisi dengan tingkat penularan Covid-19 yang cukup tinggi. Wiku menilai langkah PSBB yang diambil Anies sebagai bentuk pengetatan.

"Dari kondsisi tersebut, mari kita jadikan ini sarana pembelajaran kita bersama. Dan pembatasan aktivitas ini sudah seharusnya kita lakukan bersama sejak awal sehingga bisa menekan kasus positif dan kematian," jelas Wiku.

Wiku meminta masyarakat DKI memahami kebijakan PSBB seperti dulu kala. "Kita mundur satu langkah untuk bisa melangkah lagi ke depan dengan lebih baik dalam kehidupan yang lebih normal. Mari kita bangun kedisiplinan bersama jika kondisi ini tidak ingin terulang kembali," jelas dia.

Dia menyatakan, ketersediaan tempat tidur ICU dan ruang isolasi yang ada di DKI Jakarta per Selasa (8/9) cukup mengkhawatirkan. Wiku menerangkan pihaknya telah menentukan 67 rumah sakit sebagai rujukan pemerintah.

Tujuh rumah sakit rujukan pemerintah penuh seratus persen. 46 rumah sakit terisi di atas 60 persen. Sedangkan 14 rumah sakit rujukan terisi di bawah 60 persen.

"Perlu kami sampaikan bahwa RS Wisma Atlet juga memiliki kamar-kamar untuk perawatan terutama pasien denga kondisi sedang dan ringan. Jumlah kamar yang ada pada saat ini adalah 2.700 tempat tidur, dan terisi 1.600. Jadi masih ada 1.100 tempat tidur untuk perawatan pasien dengan status sedang dan ringan," kata dia.

BACA JUGA: Sering Diejek Kalah Main Game, MI Kalap Hantam Kepala Teman Satu Kerjanya dengan Palu

Selain Wisma Atlet itu, pemerintah juga memiliki fasilitas flat isolasi mandiri dengan kapasitas 4.800 kamar. Fasilitas ini digunakan dalam rangka untuk bisa menampung masyarakat yang menderita Covid, khususnya orang tanpa gejala (OTG). (tan/jpnn)

Pemerintah pusat menerangkan DKI Jakarta dalam lima pekan terakhir menunjukkan pertumbuhan Covid-19 yang signifikan. Perlu langkah pengetatan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News