Judika Tutup Rangkaian Festival Crossborder Atambua 2017

Judika Tutup Rangkaian Festival Crossborder Atambua 2017
Judika. Foto dok JP/JPNN.com

Selain itu juga dilakukan penabuhan Tihar bersama dan atraksi kembang api.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, program cross border sangatlah penting untuk digarap oleh Indonesia.

Sebab, persentase wisatawan mancanegara (wisman) lintas batas di berbagai negara sangat besar.

Dia juga menilai wisman perbatasan dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat. Hal ini dilihat kontribusi yang signifikan terhadap total kunjungan wisman dan manfaat lainnya.

"Indonesia berbatasan dengan beberapa negara, maka Indonesia perlu mengembangkan wisata perbatasan," ujar Esthy.

Salah satu contoh adalah kunjungan wisman ke Belanda. Berdasarkan data Euromonitor, lebih dari 93 persen kunjungan wisman ke Belanda adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Jerman, Belgia dan Prancis.

Contoh lainnya juga bisa ditengok dari Malaysia. Berdasarkan data dari Tourism Malaysia 2016, lebih dari 65 persen kunjungan wisman ke Malaysia adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Singapura, Indonesia dan Thailand.

"Indonesia memiliki lokasi-lokasi di perbatasan yang berpotensi untuk menarik minat wisatawan negara tetangga. Setidaknya ada 92 pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga yang bisa dikembangkan," ujarnya didampingi Ni Putu Gayatri.

Judika sukses rangkaian Festival Crossborder Atambua 2017, Jumat (1/12). Bersama Maria Vitoria, pelantun lagu Mapala itu berhasil menyedot 30 ribu pengunjung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News