Juita Djong: Dunia Arsitektural Passion saya

Juita Djong: Dunia Arsitektural Passion saya
Arsitek Profesional Senior dan pengusaha Juita Djong. Foto: Dokpri

Apa tugas selanjutnya?

Juita: Tugas selanjutnya adalah melakukan kreasi dalam mengekspresikan bentuk bangunan sebagai bagian dari pencapaian unsur estetika / keindahan bangunan. Dalam skala yang lebih luas, tugas dari seorang arsitek bukan lagi menciptakan dan mewujudkan bangunan, tetapi lebih luas dari itu menyangkut didalamnya aspek tapak dan lingkungan sekitarnya (site and sorrounding). Bahkan arsitek perlu mengenal, mengerti dan memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penataan lingkungan dan penataan ruang.

Jadi, dalam skala makro, tugas arsitek luas ya bu?

Juita : Dalam skala makro, tugas seorang arsitek juga berkaitan setidaknya dengan tiga tingkatan: penataan / tata bangunan, penataan / tata lingkungan dan  penataan / tata ruang. Secara kerangka kerja keprofesian, maka tugas dan peran dari seorang arsitek akan berhubungan terutama dengan: interior designer dan furniture designer  dalam skala mikro, structural engineer, mechanical & electrical engineer  dalam skala middle serta planolog /urban planner, urban designer dan arsitek lansekap  dalam skala makro. Untuk menjalankan profesi arsitek sebagai bagian dari penata ruang, maka perlu mengenal dan memahami Undang-undang Tata Lingkungan dan Undang-undang Tata Ruang.

Wah, penguasaan ilmu Anda luar biasa ya bu hehe…Bisa dijelaskan secara singkat latar belakang Ibu Juita?

Juita: Saya masuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik Arsitektur ISTN (Institut Sains dan Teknologi Nasional) tahun 1995. Tahun 2000, saya lulus dan langsung bekerja pada PT. Artapola Selaras Konsultant. Arsitek utamanya Bapak Aman.

Saya berutang budi pada beliau. Pak Amanlah yang meletakan dasar bagi saya menguasai ilmu hitungan struktur. Orangnya keras, tegas dan disiplin. Dari sini, saya sempat mendirikan biro arsitek sendiri dengan nama Accenture.

Ada beberapa projek yang sempat dikerjakan, lalu bubar. Kemudian, saya bergabung dalam kantor konsultan lainnya sebagai arsitek senior. Saya sempat juga direkrut PGN (Perusahaan Gas Negara) sebagai konsultan atau Tenaga Ahli Arsitektur untuk proyek mereka di Medan, Batam dan Surabaya. Di luar itu, saya mulai focus lagi membangun biro arsitek sendiri namanya Griya Apsari Persada. Secara legal, perusahaan ini berdiri pada tahun 2015, tapi sesungguhnya sudah mulai berjalan sejak 2013.

Selama menjalankan profesi ini, Bu Juita Djong bekerja dari balik meja, terjun ke lapangan, koordinasi dengan kontraktor, bertemu klien, hingga menjadi kontraktor juga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News