Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Julukan Hujjatul Islam untuk Rocky Gerung
Pegiat media sosial Rocky Gerung menjadi pihak terlapor dari aduan BBHAR DPP PDIP yang diwakili oleh Johannes Oberlin L. Tobing. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pekerjaan sehari-hari presiden harus dikritik. Bagi Fahri, kritik terhadap presiden semestinya dibiarkan dan didengarkan.

Baca Juga:

Oleh karena itu, Fahri tidak setuju undang-undang digunakan untuk menjerat orang yang mengkritik.

Pembelaan juga datang dari Fachry Ali. Pengamat politik dan sosial itu menggunakan analogi menggelitik untuk 'membela' Rocky Gerung.

Fachry menyebut Rocky Gerung sebagai ’Hujjatul Islam’. Dalam sejarah peradaban Islam yang sudah berumur 15 abad, satu-satunya tokoh yang memperoleh label itu ialah Imam Al-Ghazali (1058-1111), filsuf dan teolog terkemuka Islam.

Pada masa hidup Al-Ghazali, pemikiran ilmu kalam yang berbasis pada filsafat Yunani kuno mulai marak. Tokoh-tokoh utamanya, antara lain, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd.

Pemikiran mereka didasarkan pada teori helenisme filsafat Yunani yang berdasarkan pada rasionalisme dan kebebasan akal. Pandangan para filsuf ini menjadi kontroversial karena dianggap bertentangan dengan Islam.

Salah satu pandangan kontroversial ialah bahwa Allah tidak mengetahi secara detail apa yang terjadi di dunia. Allah menciptakan sistem sunatullah yang kemudian berjalan sendiri sesuai dengan hukum alam.

Hal yang diserang oleh Al-Ghazali adalah pendapat yang menyatakan bahwa alam itu qadim, tidak mempunyai permulaan dan tidak berakhir, kebangkitan yang terjadi di akhirat bersifat rohani bukan jasmani, serta Allah tidak mengetahui yang juz'iyah, detail yang ada di alam ini.

Dalam sejarah peradaban Islam, satu-satunya tokoh yang memperoleh label ’Hujjatul Islam’ ialah Imam Al-Ghazali (1058-1111), filsuf dan teolog terkemuka Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News